Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Siapkah Aku ?

Aku banyak belajar kemarin.. Yang aku percaya, perlahan menuntunku ke jurang Yang kukira peduli, tak nampak sama sekali Yang tak pernah terlihat, menghampiri dengan pasti Yang berpredikat sejati, berjalan menjauhi Yang pernah berkunjung, ia datang kembali untuk mengingatkanku lagi, “Tak apa, aku pernah disini” Sang pencipta seakan mengingatkan untuk tidak mengira sesuatu terlalu cepat Atau berharap semua menjadi indah Atau berangan dengan tinggi, hingga lupa bahwa semua ini tidak ada yang selamanya Arus kembali mengubah kehidupan Kawan, lawan Hati, kondisi Perasaan, kemauan Niat, ataupun ego Dan semua sisi kehidupan Tersisa satu pertanyaan mengusik, Siapkah aku ? Pic by : Oie Space

Sendiri

Sendiri, manusia pasti pernah merasa sendiri Entah benar saat sendiri, atau malah ditengah keramaian Pertarungan batin selalu mengajak untuk berubah Namun kenyataan tak selalu sama Lagi-lagi, pilihan untuk berserah akan selalu ada Sejauh apapun kita berkelana Kepada-Nya lah satu-satunya aku kembali Untuk bertahan sepahit-pahitnya kehidupan

Terima kasih, Ya Allah

Seringkali aku bertanya pada keadaan, Apa memang benar ini jalanku? Mengapa begitu berliku? Aku burung kecil sangat membenci sarangku yang berduri Tajam, kasar, dan sangat menyakitkan Yang seharusnya menjadi tempat pulang yang nyaman Tapi, bila kupandang langit dan semesta Aku sadar, Allah memberiku jauh dari apa yang kubayangkan Terima kasih Ya Allah untuk segalanya, untuk kekuatanku

Ikhlas

Keraguan kadang menuntunku pada sebuah keadaan.. Ikhlas, harta yang paling berharga yang aku dapatkan dari semua pelajaran selama aku bernafas Aku selalu bertanya pada diri, bahkan tuhan.. Namun jawabannya selalu sama, Satu kata magic yang berujung kebahagiaan, Ikhlas

Selagi masih ada..

Semua terasa biasa Gemuruh air mengalir ke muara Awan berjalan tiada henti Siang dan malam silih berganti Seketika alam coba mengingatkan Kilatan petir yang meretas sunyi Membuyarkan lamunanku Buatku sadar, tak perlu risau Walau badai menghadang Senyum mentari tak akan hilang Terus menyapa dan mengingatkan, Jangan tenggelam..  Kehangatanmu aku butuhkan Selagi masih ada, Hujani dengan cinta

Selamat Tinggal

Semua jadi terlihat luas.. Apa yang dulu disampaikan, kini terbawa angin Dia seindah riasan perlahan menampakkan wujudnya Aku menempa hidup sendiri Membentengi agar tak tersakiti Walau dia kembali, ku berlalu dengan pasti Dariku, Selamat tinggal dan Jangan kembali.

Untuk Apa Menunggu

Apa yang kau tunggu? Apa yang ku tunggu? Untuk apa kita menunggu? Entah siapa yang membuat jarak diantara kita semakin jauh.. Kamu atau aku masih berkelana ke imajinasi masing-masing dengan cinta dan harapan untuk bertemu Sewindu sudah bahagia tersimpan dalam kalbu Menyajikan untaian kasih dengan merdu Tapi beradu dengan pikiran semu Dihadapkan dengan kenyataan sendu Mungkinkah kita menyatu? Atau hanya impianku terlalu jauh?

Rehat

Terkadang aku lelah, Hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan yang datang, Pertanyaan yang tak tepat dipertanyakan Terkadang aku lelah menjadi satu diantara kerumunan orang yang berusaha mencari apa apa saja yang bisa diangkat menjadi bahan pembicaraan, seringkali tidak ada isinya Terkadang, Aku hanya perlu sendiri Melepaskan segala tekanan yang menekanku, Mengganggu ketenangan jiwaku Aku tak suka tuk mengganggu orang lain Begitupun tolong jangan ganggu aku.. Ku mohon jangan buat aku merasa rendah karena aku ingin istirahat sejenak untuk merangkul lemah diriku sendiri.. Sekali lagi, ku harap aku, kamu, dia, mereka, dan semesta menyambut keinginan akan butuhnya diri ini berteduh.