Skip to main content

Malam Gelap Sisy



Laptop, laptop, laptop. Sering rasanya aku menatapnya. Terkadang mampu membuat mataku lelah setelah berlama-lama melihatnya. Ya, itu adalah kegiatan yang hampir setiap malam kulakukan. Sebagai mahasiswa yang sering sekali melewati malam dengan mengerjakan tugas, hal itu sudah menjadi rutinitas yang dapat kukatakan bahwa aku sangat bosan dengannya. Namun, dikala aku melakukan itu, pasti aku melipir membuka hal-hal lain seperti google, atau youtube hanya sekedar menghilangkan rasa jenuh mengerjakan tugas yang tiada habisnya.
Hingga suatu malam, kudapati diriku sendiri ditengah sunyinya malam. Menatap lampu-lampu yang menyala dikamarku dengan menari, seakan mengatakan “sudahlah tinggalkan saja”.  Aku memutuskan untuk tidur setelahnya. Karena, seketika aku merasa gundah tanpa tahu penyebabnya. Begitu pula malam ini. Disaat aku menulis ini.
Keesokan harinya, aku lalui hariku seperti biasanya. Bangun, sarapan, siap-siap menuju kampus yang untuk sampai membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.
“Sisy! Hei kenapa muka kamu ditekuk gitu?” dia adalah Cindy, bisa dibilang sahabat sekaligus teman seperjuanganku sejak dibangku SMA.
“Nggak tau, capek aja” ujarku asal yang sedang malas karena saat itu aku lebih ingin diam mengingat mood-ku masih saja kacau sejak semalam.
“Kamu tau nggak semalam ada kejadian apa waktu kamu nggak datang ke EconomArt?”.
EconomArt adalah acara setahun sekali yang diadakan mahasiswa ekonomi untuk menampilkan pertunjukan atau bakat oleh setiap angkatan yang biasa disebut pensi ketika di SMA. Acara yang dapat dibilang sangat seru dan sayang untuk dilewatkan. Tapi kali ini tidak untukku.
“Enggak mau tau” jawabku diikuti suara kesal oleh Cindy
“Ih kamu nih, aku kasih tau deh”
“Tuh kan, bakal tetep dikasi tau”
“Hahahaha kan aku belamrahtu” diiringi ketawaku begitu pula cindy. Jika kalian tidak tau belamrahtu, itu adalah salah satu akun gosip di sosial media yang selalu mendapat info terkini tentang masalah atau skandal yang terjadi. Tapi namanya disamarkan tentunya, hahahaha Cindy memang suka begitu.
“Kemaren, Zizi sama Dio berantem! Gimana gak gempar”
“Ha? Kenapa?”
“Masa karena mereka rebutan bilang aku cantik banget, padahal mah semua orang juga tau kalo itu”
“Yeee kesel ih bodor kamu mah. Rugi bandarlah mereka bilang gituan”
“Hahaha kurang ajar kamu nih, abis kamu senyum dikit ah cemberut banget”  kata Cindy sambil memukul kecil kearah pundakku “Jadi tuh ya, kemarin si Ali nyariin kamu, kayak orang panik gitu, masa?”
“Ngapain nyariin?”
“Enggak tau tuh, pas tau aku gak dateng sama kamu, Dia langsung pergi katanya ada urusan”
“Kemana?”
“Katanya ke Planet Mars”
“Ha? Aneh deh”
“Emang yang suka kamu kan aneh-aneh!
“Hahahaha”
Cindy, memang satu-satunya orang yang bisa membuatku tertawa lagi. Entah apa jadinya kalau sahabatku bukan dia. Lalu kami segera menuju ke kelas yang sebentar lagi akan dimulai.

--000--

            Begitu banyak orang yang berusaha mendekatiku. Ya, salah satunya Ali. tapi selalu saja tak ada yang dapat menarik perhatianku. Aku sudah terlanjur kecewa dengan makhluk yang bernama “laki-laki”. Jika kau tanya mengapa? Ceritanya panjang. Intinya aku telah dikecewakan oleh laki-laki yang sangat aku cintai bahkan terkadang aku lebih mencintainya dibanding diriku sendiri.
Tapi itu dulu.
Semua sudah berlalu.
Mungkin kalian menganggap aku terlalu berlebihan. Mengatakan tidak semua orang seperti itu. Oke, aku tau. Tapi pernahkah kalian dikecewakan oleh orang yang sudah sangat kalian percaya? Saat itu dia adalah kekasihku. Sedih. Bisa dikatakan aku tidak bisa move on darinya.
Sudah berbagai upaya Cindy membantuku untuk move on dengan seribu akalnya yang tidak pernah habis. Namun, disatu titik aku menolak mentah-mentah sarannya yang membuat dia tak lagi menawariku dengan ide-ide “gila”-nya. Diapun berhenti memberiku saran, walaupun dia ingin. Tapi aku menghentikannya melakukan hal itu lagi.
Ya, disini. Jogja, 28 Januari 2018. Aku masih tetap disini. Malam ini. Di kamar ini. Sendiri. Didepan laptop. Bersama dinginnya malam. Yang dibayangi oleh sosok-nya yang sangat aku rindukan, walau menyakitkan.
Malam...
Yang gelap...
Segelap hatiku...

--000--

Comments

Popular posts from this blog

Terima kasih, Ya Allah

Seringkali aku bertanya pada keadaan, Apa memang benar ini jalanku? Mengapa begitu berliku? Aku burung kecil sangat membenci sarangku yang berduri Tajam, kasar, dan sangat menyakitkan Yang seharusnya menjadi tempat pulang yang nyaman Tapi, bila kupandang langit dan semesta Aku sadar, Allah memberiku jauh dari apa yang kubayangkan Terima kasih Ya Allah untuk segalanya, untuk kekuatanku

Ketika Aku Jatuh Hati

Ketika aku jatuh hati Jatuh kepada sosok yang ku kagumi karena-Nya Mungkin kini aku sendu mencintai dalam diam Namun aku pun tak mau hati ini lebih berkuasa Aku takut.. Perasaan ini mengantarkanku pada hal yang akan menjauhkan ku dari-Mu Aku takut.. Aku lebih berharap kepada makhluk ciptaan-Mu dibanding dengan kepada-Mu Aku takut.. Hatiku terbelenggu oleh cinta yang haram untukku Ya Allah.. Yang maha pembolak-balikan hati manusia Jika nanti aku jatuh hati.. Jatuhkanlah aku kepada sosok yang mencintaiku karena-Mu Sehingga rasa cinta yang kumiliki lebih besar untuk mencintai-Mu Dan jika suatu saat nanti telah kutemukan pelengkap imanku, Sempurnakanlah hidupku dengan selalu mengharap ridha-Mu Agar disetiap langkahku tak pernah berpaling dari-Mu Pic by : Oie Space

Sendiri

Sendiri, manusia pasti pernah merasa sendiri Entah benar saat sendiri, atau malah ditengah keramaian Pertarungan batin selalu mengajak untuk berubah Namun kenyataan tak selalu sama Lagi-lagi, pilihan untuk berserah akan selalu ada Sejauh apapun kita berkelana Kepada-Nya lah satu-satunya aku kembali Untuk bertahan sepahit-pahitnya kehidupan